Disperindag Pantau Harga Daging

Disperindag Pantau Harga Daging
Disperindag Pantau Harga Daging
Dia berpendapat, perkembangan isu yang menyatakan kenaikan harga daging dipicu kurangnya pasokan ternak potong tidak tepat. Pasalnya, merujuk dari data populasi ternak Dinas Peternakan Jatim yang menjamin ketersediaan ternak potong untuk pasar jatim. Bahkan terbilang surplus, sehingga sapi bakalan dikirim ke luar Jatim.

"Menurut analisis kami, kondisi itu disebabkan adanya ketidaksesuaian harga jual peternak dan harga beli pedagang. Oleh karena itu, pemerintah provinsi tidak perlu mengambil kebijakan terhadap isu kurangnya pasokan. Berdasar data yang ada masih mencukupi," tandasnya. Dinas Peternakan Jatim mencatat, jumlah sapi yang siap potong tahun ini sebanyak 495.984 ekor dan kuota sapi yang dikirim ke luar Jatim 148.593 ekor.

Terkait melambungnya harga, lanjut dia, sementara waktu dapat disikapi konsumen dengan memanfaatkan alternatif lain. "Untuk pemenuhan kebutuhan gizi, masyarakat dapat mengonsumsi daging ayam, daging kambing maupun ikan. Apalagi, potensi hasil laut jatim juga besar," tukas Arifin.

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jatim Muthowif mengatakan untuk mengatasi kelangkaan sapi bakalan dengan menghentikan pengiriman ke luar Jatim. "Kebutuhan jatim cukup tinggi, karena itu lebih baik pasokan sapi bakalan diprioritaskan untuk konsumsi lokal," tuturnya. (res)

SURABAYA- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim akan terus memantau perkembangan harga dan pasokan daging sapi segar di pasaran.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News