Distorsi Otonomi Dinilai Kesengajaan
Kamis, 18 Oktober 2012 – 22:28 WIB
Belum tuntas masalah otonomi daerah, menurut Siti pihak status quo sudah menghadang lagi daerah dengan isu Pemilukada serentak di seluruh wilayah Indonesia di tengah karut-marutnya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai akibat tidak adanya upaya yang sungguh-sungguh dalam penegakkan hukum.
"Tanpa penegakkan hukum yang sungguh-sungguh, apa pun bentuk dan sistem Pemilukada tidak akan pernah membawa hasil yang baik bagi bangsa dan negara ini," tegasnya.
Secara akal sehat dan mempertimbangkan kondisi riil Indonesia saat ini, menurut Siti Zuhro yang paling ideal dilakukan adalah Pemilukada dan Pemilu Legislatif serentak hanya di tingkat kabupaten dan kota dalam satu provinsi.
Pemilukada dan Pemilu Legislatif serentak itu, kata Siti harus diberi payung hukum yang kuat dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
JAKARTA - Peneliti ahli dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan berbagai kendala dalam pelaksaan otonomi daerah dan
BERITA TERKAIT
- Malam Tahun Baru, KAI Perpanjang Waktu Layanan LRT Jabodebek
- Memaknai Putusan PTUN Terhadap Gugatan Anwar Usman
- Uskup Agung Jakarta Bela Sekjen PDIP? Begini Warganet Menyikapinya
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Libur Natal, ASDP Catat 206 Ribu Penumpang Tinggalkan Jawa Menuju Bali
- Banyaknya Kementerian Jangan Sampai Membuat Pelayanan Buruk