Distribusikan Kartu Berlogo GPN
Kamis, 26 Juli 2018 – 22:23 WIB
jpnn.com, SURABAYA - Kampanye program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) gencar dilakukan. Bank Indonesia Kantor Wilayah Jatim, misalnya, akan melakukan penukaran kartu debit dengan kartu berlogo GPN bersama perbankan.
GPN merupakan terobosan Bank Indonesia agar masyarakat bisa mengakses layanan sistem pembayaran yang lebih efisien melalui interkoneksi dan interoperabilitas. Program itu bertujuan mengatasi sistem pembayaran ritel domestik yang masih kompleks dan inefisien. ''GPN berupaya menghilangkan fragmentasi dalam layanan pembayaran ritel. Dengan begitu, sistem pembayaran lebih efisien,'' katanya kemarin (25/7).
Dalam program GPN, jumlah penerbit kartu sebanyak 98 perbankan nasional. Targetnya, tahun ini 30 persen nasabah pemilik rekening tabungan sudah menggunakan kartu berlogo GPN. ''Pada 2022, penerbit wajib memastikan seluruh nasabah yang memiliki kartu debit/ATM harus mempunyai paling sedikit satu kartu berlogo GPN,'' tegas Yudi.
Sejalan dengan target tersebut, pihaknya akan mengadakan penukaran kartu. Di Surabaya, penukaran dilakukan di empat titik. Yakni, di kantor Bank Indonesia, Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, dan Pasar Atum. Kegiatan itu berlangsung pada 30 Juli hingga 3 Agustus.
Sebelas bank berpartisipasi dengan menyiapkan sekitar 380 ribu kartu. Yaitu, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, BCA, BPD Jatim, Bank Maspion, Bank Syariah Mandiri, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, dan Bank Artha Graha. ''Targetnya, per hari ada 80 kartu yang bisa didistribusikan kepada masyarakat selama pekan kampanye GPN,'' paparnya. (res/c14/fal)
Baca Juga:
Di Surabaya, penukaran dilakukan di empat titik. Yakni, di kantor Bank Indonesia, Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, dan Pasar Atum
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?
- BI Melaporkan Utang Indonesia Menurun, Berikut Perinciannya