Disuntik, Bocah Kejang, Tewas
Sabtu, 20 September 2014 – 13:28 WIB

Disuntik, Bocah Kejang, Tewas
PELAYANAN medis Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Pamolaan, Kecamatan Camplong, disorot. Sebab, bocah 10 tahun yang bernama Pakil diketahui meninggal setelah dirawat di pustu tersebut Selasa (16/9).
Kasus itu mencuat setelah kerabat korban mengadu ke Jakfar, kepala Desa Pamolaan. Menurut Jakfar, Pakil dirawat di pustu sejak Senin (15/9) karena mengidap penyakit kulit di bagian leher. Setelah disuntik perawat, Pakil kejang-kejang dan meninggal pada Selasa dini hari (16/9). ''Mustofa bilang, pelayanan medis pustu tidak sesuai dengan aturan. Sebab, perawat yang menyuntik berstatus tenaga sukarelawan (sukwan, Red). Kerabat korban minta kasus itu diusut tuntas,'' imbuhnya.
Saat menyampaikan laporan, lanjut Jakfar, Mustofa mengungkapkan bahwa yang memeriksa dan merawat bukan dokter, melainkan perawat. ''Pakil tidak mau mengonsumsi makanan sejak seminggu terakhir. Nah, dalam keadaan perut kosong itulah Pakil disuntik. Kasus ini sudah saya laporkan ke Puskesmas Tanjung. Sebab, Pustu Pamolaan berada di bawah naungan Puskemas Tanjung,'' jelasnya.
Drg Siti Hurin Ain selaku kepala Puskesmas Tanjung mengakui, ada kepala desa yang mengadukan kasus dugaan malapraktek di Pustu Pamolaan. Moh. Edi selaku kepala Pustu Pamolaan mengungkapkan, penyakit Pakil cukup parah. Pihaknya merekomendasikan agar Pakil dirujuk ke rumah sakit. Tapi, pihak keluarga tidak mau mengikuti saran tersebut. "Selama dirawat di pustu, pasien hanya disuntik vitamin karena sudah tujuh hari tidak mengonsumsi makanan,'' ungkapnya.(via/yan/mas/JPNN/c23/bh)
PELAYANAN medis Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Pamolaan, Kecamatan Camplong, disorot. Sebab, bocah 10 tahun yang bernama Pakil diketahui meninggal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hadiri Peresmian Stadion Jatidiri, Gubernur Jateng Diapit Agustina & Yoyok Sukawi
- Tangis Haru Personel Polda Riau Melepas Keberangkatan Irjen Iqbal
- Wakil Wali Kota Serang Rela Gaji Dipotong 3 Tahun, Demi Beli Ambulans Gratis untuk Warga
- Ratusan Lulusan PPG Prajabatan Jateng Berpeluang Lolos Seleksi Administrasi PPPK
- Gubernur: Tidak Boleh Ada Premanisme Ormas di Jateng
- Fadia A Rafiq: Tukang Sayur Saja Ada Musuh, Apalagi Bupati