Disurati Tonny Abbot, Jokowi tak Boleh Mencla-mencle

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya mengingatkan Presiden Joko Widodo tidak boleh mencla-mencle menyikapi permintaan sejumlah kepala negara agar warganya tidak dieksekusi mati di Indonesia. Salah satunya dari Perdana Menteri Australia, Tonny Abbot.
Abbot mengirim surat permintaan kepada Presiden Jokowi agar pemerintah Indonesia membatalkan hukuman mati dua warga negara Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Tantowi menyatakan Presiden harus konsisten terhadap pelaksanaan hukuman mati terhadap bandar narkoba.
"Presiden tidak boleh terpengaruh (surat Tonny Abbot). Negara-negara sahabat harus mengakui kedaulatan hukum kita (menghukum mati bandar dan pengedar narkoba)," kata Tantowi di Jakarta, Senin (19/1).
Menurut politikus Golkar itu, Presiden Jokowi harus konsisten dalam menerapkan hukuman mati bagi terdakwa kasus narkoba yang sudah inkrah. Sehingga presiden tidak boleh mengobral grasi terhadap mereka.
"Kalau kita mencla mencle berakibat serius bagi pelaksanaan hukum di mata pemerintah Asing," tegasnya.
PM Australia Tony Abbot mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi, yang meminta agar dua warganya diselamatkan dari ancaman hukuman mati karena terlibat kasus narkoba dalam kelompok 'Bali Nine'. Keduanya adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Permohonan grasi Myuran Sukumaran telah ditolak oleh Presiden Jokowi pada Desember lalu. Sementara Andrew Chan menunggu hasil permohonan grasinya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya mengingatkan Presiden Joko Widodo tidak boleh mencla-mencle menyikapi permintaan sejumlah kepala
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dirjen Bina Adwil Beri Pembekalan Retret Kepala Daerah di Magelang
- Komitmen untuk Lingkungan Keberlanjutan, Pertamina Meraih Penghargaan PROPER dari KLH
- Beragam Kelenturan Kebijakan Seleksi PPPK 2024, Honorer Jangan Lagi Dikorbankan
- Dengar Strategi Mentan Amran, Mahasiswa Optimistis Indonesia Swasembada Pangan
- Presidium HIMPUNI 2025-2028: Kolaborasi Alumni PTN untuk Indonesia Emas 2045
- Penantian 40 Tahun Warga Bambu Kuning Berakhir, PAM Jaya Salurkan Air Minum Perpipaan