Disuruh di Rumah Saja, Anak-anak Muda Ini Malah Asyik Nongkrong

jpnn.com, DEPOK - Penyebaran wabah virus corona atau COVID-19 yang cepat dan meluas ternyata tak membuat anak-anak muda di beberapa daerah takut. Meskipun ada aturan pembatasan untuk berkerumun dan diminta melakukan social distancing, anak-anak muda di Depok, Jawa Barat, ternyata masih gemar nongkrong ramai-ramai.

Pantauan JPNN di kawasan perumahan Grand Depok City (GDC), pusat nongkrong anak-anak muda terpantau di daerah taman pinggir jalan sekira 300 sampai 500 meter setelah pintu masuk kawasan GDC. Kemudian, di daerah pertokoan di sekitar taman wisata air, juga tetap ramai dijadikan pusat nongkrong.

"Ya, kami bosan di rumah. Setahu saya memang sempat ada yang kasih imbauan untuk tidak kumpul. Tetapi kan kami pengin seperti biasa, ketemu teman, nongkrong. Menurut saya, ya, jangan terlalu takut. Yang penting kami enggak sakit, amanlah nongkrong ramai-ramai begini," ujar Luthfi, salah satu anak muda dari Kota Bunga yang nongkrong di sana.

Sementara itu, salah satu penjual kopi dan makanan ringan yang berada di kawasan GDC, mengaku tahu dan khawatir juga dengan penyebaran Corona. Dia pun tak memungkiri, ada larangan dan imbauan untuk tidak berkumpul dan bersosialisasi dalam jarak dekat.

"Tetapi, mau bagaimana lagi. Ini satu-satunya mata pencaharian kami. Kalau nggak gini keluarga kami bagaimana. Emang pemerintah perhatiin kami, yang penting senang dan ngggak sakit, semua bisa hidup dan cari rezeki. Pemerintah siapkan saja fasilitas yang benar, jadi kalau ada yang sakit dirawat dengan benar, bisa sembuh juga kan Corona," tutur penjual yang enggan menyebutkan namanya.

BACA JUGA: Pria Meninggal di Depan ATM BRI Dievakuasi Tim Penanganan COVID-19

Tak hanya di sana, jalanan Depok memang sebagian besar masih ramai. Terutama, di jalan raya antara Depok menuju Citayam dan juga di kawasan Jalan Muchtar Raya. Meskipun tak seramai hari biasanya, namun untuk ukuran social distancing dan imbauan agar work from home, kondisi jalanan masih jauh dari harapan aman dari penyebaran Corona. (dkk/jpnn)