Disway Baru
Oleh: Dahlan Iskan
Sampai hari ini saya belum menghubungi mereka. Saya lihat perbaikan terus dilakukan. Saya percaya mereka tahu apa yang harus diperbaiki.
Misalnya yang terlihat sejak tiga hari lalu. Tulisan saya ini tidak lagi ditampilkan secara eceran. Berarti mereka memperhatikan keluhan pembaca.
Bukan sekadar mengeluh. Ada yang sampai mengirim komentar langsung ke HP saya. "Sulit kirim komentar. Saya kirim ke sini saja," tulis Dipa, si wanita Disway itu. Dia pun kirim foto: antrean jeriken.
Sebagian memang salah saya: saya lupa bahwa duluuu mereka pernah memberi tahu tentang jadwal migrasi itu. "Bulan April tahun 2022," kata mereka.
Itu dikatakan akhir tahun lalu. Ternyata benar-benar mereka lakukan. Tanggal 1 April tulisan saya ditransmigrasikan ke "Lampung" –daerah transmigrasi terbesar di Indonesia.
Disway bukan yang pertama dimigrasikan. Termasuk yang belakangan. Sebelum itu sudah banyak yang dimigrasikan ke rumah baru kita ini. Mereka adalah media-media dari berbagai kota di Sumatra dan Jawa.
Mereka itu dulunya berdiri sendiri-sendiri. Kini bergabung di markas besar baru kita ini.
Ke depan masih banyak lagi yang akan bermigrasi ke sini. Dari Sulawesi. Dari Kalimantan. Dari Bali. NTB. NTT. Juga dari Tobelo.