Disway Gratis
Oleh: Dahlan Iskan
Tidak peduli waktu. Handphone on terus. Grup WhatsApp dengan member empat orang itu terus meng-update informasi perkembangan Disway.
Mas Gepeng yang nama aslinya Julius mengerjakan website. Mas Nawie yang nama aslinya Edy Hermawan mengurus server.
Saya mengedit 10 artikel pertama tulisan asli Pak Dahlan Iskan. Mas Zaini membuat web design dan ilustrasi gambar 10 artikel perdana. "Tanggal 9 Februari 2018 Disway harus online, tepat pukul 09.00 WIB,’’ kata Pak Dahlan.
Website Disway memang disiapkan sangat cepat. Hanya beberapa hari saja. Semua gara-gara Pak Dahlan yang masih ogah-ogahan menulis artikel.
Saat saya datangi di apartemennya di SCBD untuk memintanya menulis lagi. Dia tak goyah. "Saya sudah tidak mau menulis lagi," jawabnya pada kunjungan pertama.
Saya tahu. Dari nadanya, dia kurang suka. Tetapi saya tidak menyerah. Terus mencari akal agar dia setuju menulis lagi. Sedikit muter-muter tidak masalah.
Saya ganti topik. Cerita tentang teman-teman saya wartawan senior yang kebanyakan stroke. "Iya, kok banyak wartawan saat tua kena stroke ya?" kata Pak Dahlan Iskan.
Aha! Frekuensi Pak Dahkan sudah sama dengan saya. Berarti bisa masuk ke tujuan semula.