Disway Malang
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - MINGGU kemarin saya ke Malang lagi: Disway terbaru dilahirkan di kota itu. Disway Malang.
Yang jadi dirutnya: Agung Pamujo –yang pernah berkarier di Jawa Pos.
Acara Disway Malang itu dipusatkan di MCC –Malang Creative Center. Gedung baru. Sembilan lantai. Tanpa halaman.
Saya sudah telanjur mengajak 200 orang anggota Komunitas Senam DI ke Malang. Mereka akan senam-dansa bersama sebelum acara pokok.
Tidak ada halaman bukan penghalang. Di gedung kreatif lahirlah kreativitas mereka: menyebar. Di tangga-tangga. Di teras. Di balkon atas. Juga di dekat trotoar.
Jadinya malah atraktif. Di mana-mana diisi peserta senam. Termasuk komunitas senam dari Malang: Komunitas Senam Kebaya Indonesia. Semua pesertanya pakai kebaya.
Begitu senam selesai, banyak anak remaja berdatangan. Maka tiap lantai gedung itu ramai dengan kegiatan anak muda Malang.
Ada yang latihan pencak silat, wushu, tari Jawa, memasak, mendesain, dan kursus-kursus. Semuanya gratis. Tinggal mendaftar secara online.
Tiga jam saya di panggung bersama mereka. Yang dibahas adalah soal pengelolaan keuangan UMKM. Terutama mengenai umur piutang. Termasuk bagaimana cara menagih.
- Mbak Titiek
- BNI Salurkan Rp14,3 Triliun KUR ke Sektor Pangan
- Pertamina Mandalika Racing Series 2025 Ciptakan Multiplier Effect bagi UMKM dan Warga
- Aplikasi Kantong UMKM Bantu Pelaku Usaha Jateng Berkembang di Era Digital
- Nilai Prabowo
- Laporan ESG J&T Express 2024: Mendorong Praktik Berkelanjutan di Seluruh Jaringan