Ditabrak Polwan, Istri Wartawan Gegar Otak

Ditabrak Polwan, Istri Wartawan Gegar Otak
Ditabrak Polwan, Istri Wartawan Gegar Otak
Dhian yang juga bekas wartawan radio di Semarang ini kini terpaksa harus melepas air susu ibu (ASI) pada anak keduanya, Ahmad Yusuf, 18 bulan, karena rumah sakit tidak memperbolehkan anak kecil berusia kurang dari lima tahun di lingkungan rumah sakit. Dokter khawatir, Ahmad Yusuf akan terinfeksi bakteri yang kebal antibiotika bila terlalu lama berada di rumah sakit. "Padahal saya masih ingin menyusui Anas sampai dua tahun," katanya sambil berlinang air mata.

Kemarin, Ibnu juga sempat mengantarkan Puan menemui psikolog di salah satu rumah sakit di Pamulang. Pasalnya, anak yang baru berusia empat tahun tersebut mengalami tekanan psikologis setelah melihat ibunya dibentak-bentak Briptu Nina ketika meminta maaf, ditambah lagi Kanitprovost Polisi Udara Iptu Taufik sempat memaksa Dhian ikut diperiksa ke Polsek Ciputat, meski Dhian mengatakan kakinya sakit.

Dan Puan masih mengalami pendarahan di bagian mulutnya. "Puan tiba-tiba ngompol kalau tidur malam, padahal sudah lebih dari setahun dia bisa pipis sendiri ke kamar mandi kalau malam," tuturnya.

Puan kini juga membentak-bentak ibunya setiap kali meminta susu, yang suatu saat diakuinya meniru bentakan Briptu Nina kepada ibunya.

JAKARTA - Dhian Harnia, istri wartawan Jawa Pos Ibnu Yunianto yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas oleh anggota polisi wanita Briptu Nina Mahadianti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News