Ditahan Karena Lecehkan Perempuan Muslim, Pria Ini Justru Diserang di Penjara

Seorang pria yang mengaku bersalah karena menyerang dua perempuan Muslim secara verbal, di negara bagian New South Wales, mengatakan kepada pengadilan, ia dipukul dan diancam oleh narapidana lain sebagai aksi balas dendam.
Pria 28 tahun itu, yang meminta namanya dirahasiakan karena khawatir akan keselamatannya di penjara, mengaku bersalah atas tujuh pelanggaran yang berkaitan dengan serangan verbal terhadap perempuan di kota Newcastle, akhir tahun lalu.
Ia mengakui beberapa tuduhan termasuk menguntit dan intimidasi, serta perilaku ofensif yang berkaitan dengan serangan verbal.
Pada bulan Oktober, pria ini membuat komentar bernada menghina dan berteriak bernada melecehkan ketika korban perempuan duduk di dalam mobil mereka, dan baru berakhir saat beberapa orang datang membantu perempuan itu.
Pria itu mengatakan, baru-baru ini ia terpaksa dirawat di rumah sakit setelah diserang oleh tiga pria Muslim yang sebelumnya mengatakan bahwa mereka tahu di mana ia tinggal, mobil apa yang ia kemudikan, dan memperingatkan ia untuk tak pernah kembali.
Ayahnya berusaha menahan air mata ketika ia berbicara tentang ancaman terhadap dirinya dan anaknya, menyebut jika ia diberitahu bahwa anaknya pantas mati.
Hakim Ian Cheetham memberi perintah agar nama pria itu tak dipublikasikan menjelang sidang pada Jumat (6/2).
Seorang pria yang mengaku bersalah karena menyerang dua perempuan Muslim secara verbal, di negara bagian New South Wales, mengatakan kepada pengadilan,
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia