Ditahan KPK, Bos Indoguna Mengaku Jadi Korban
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman. Maria merupakan tersangka kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
Usai menjalani pemeriksaan, Maria menyatakan, tidak bersalah dalam kasus yang menjeratnya. Pasalnya dia hanyalah seorang korban dari dua orang broker lihai.
"Saya dizalimi oleh dua orang, Elda Adiningrat dan Ahmad Fathanah. Itu yang menzalimi saya, oleh broker. Mereka dua broker yang benar-benar terlalu tinggi tingkatannya. Saya tidak bersalah," kata Maria di KPK, Jakarta, Selasa (17/12).
Ia mengaku menyesal pernah bertemu dengan Fathanah dan Elda. "Akibat perbuatan kedua orang itu, kehidupan saya pribadi, keluarga saya dan sekitar dua ribuan pekerja saya kini dalam ketidakpastian," ujarnya.
Menurut Maria, Elda yang berinisiatif pertama kali dan mencarinya untuk menawarkan kuota impor daging sapi. Elda, lanjut dia, terus mengejarnya dan menjanjikan sanggup menyediakan tambahan kuota impor daging sapi kepada perusahaannya.
"Tapi apa yang selanjutnya diperbuat Elda dan Fathanah menyebabkan saya, keluarga, dan perusahaan saya menjadi terseret-seret dalam kasus ini," kata Maria.
Ia mengaku tidak pernah menawarkan uang kepada Menteri Pertanian, Suswono terkait dengan kuota impor daging sapi. "Tidak ada. Sama mentan itu saya berantem karena saya punya data tidak sama," kata Maria.
Sementara itu, Juru Bicara KPK, Johan Budi SP mengatakan, Maria ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu. "Dia (Maria) ditahan selama 20 hari pertama," kata Johan.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman. Maria merupakan tersangka kasus dugaan
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional