Ditanggung Negara, Orangtua Azka Mundur dari Gerakan Seribu
Minggu, 14 Agustus 2011 – 16:07 WIB
JAKARTA - Orangtua Muhammad Azka Arriziq, Anto dan Rina, memutuskan untuk mundur dari Gerakan Seribu Rupiah Peduli Pasien GBS Shafa dan Azka. Keputusan untuk mundur ini karena seluruh pembiayaan Azka (4,3), balita yang terserang Gullian Barre Syndrome (GBS) telah ditanggung sepenuhnya oleh PT Askes. Anto dan Rina berharap donasi untuk putra mereka bisa membantu pasien GBS lainnya yang mulai bermunculan. "Pak Dirut Askes, I Gede Subawa, mengunjungi kami di RSCM Jakarta. PT Askes berjanji akan menanggung seluruh pembiayaan Azka hingga sembuh, tanpa ada batas waktu dan batas nominal. Sampai dinyatakan sembuh secara medis," kata Anto.
"Ternyata sekarang pasien GBS tidak hanya Azka dan Shafa. Karena Azka sudah ditanggung oleh negara, maka kami tentu tak ingin merepotkan masyarakat lagi. Kami bisa merasakan bagaimana kesusahan keluarga pasien GBS lainnya," ungkap Anto saat menggelar konferensi pers bersama wartawan, di Jalan Kimia, Jakarta, Minggu (15/8).
Pada dasarnya, sejak menjadi pasien di RSCM Jakarta, menurut Anto, perawatan Azka sudah sepenuhnya ditanggung negara. Sementara biaya perawatan di RS Azra Bogor, dari total pembiayaan Rp 107 juta, mendapatkan penggantian dari PT Askes sebesar Rp 33 juta dan diskon dari RS Azra Bogor sekitar Rp 20 juta. Akan halnya dana sebesar Rp 53 juta lebih yang terpakai oleh keluarga, dijanjikan pihak Askes akan diganti, karena Anto tercatat sebagai PNS dengan profesi dosen di Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau.
Baca Juga:
JAKARTA - Orangtua Muhammad Azka Arriziq, Anto dan Rina, memutuskan untuk mundur dari Gerakan Seribu Rupiah Peduli Pasien GBS Shafa dan Azka. Keputusan
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak