Ditangkap Densus, Pulang Di Peti Mati

Terduga Teroris Tinggalkan Istri Hamil dan Tujuh Anak

Ditangkap Densus, Pulang Di Peti Mati
Ditangkap Densus, Pulang Di Peti Mati
Dikatakan Mussadeq, jenazah lalu dibawa ke RS Polri Soekanto di Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diotopsi. Hasil otopsi, menurut dia, ditemukan adanya penyempitan pembuluh darah di jantung. "Jadi kita simpulkan karena serangan jantung," katanya.

Mussadeq menambahkan, pihaknya tengah melakukan patologi forensik untuk meyakini penyebab kematian. Pemeriksaan tersebut membutuhkan waktu 12 hari. "Kesimpulan kami tidak dapat dipengaruhi siapa pun, termasuk Kapolri. Kami independen," kata Mussadeq.

Kepala Divisi Humas Polri menjelaskan, otak tersangka terorisme Muhammad Sibghotulloh alias Faisal alias Mus'af alias Hani alias Yuardi, yang ditangkap di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (11/6/2011), diduga sebagai otak terorisme di Palu, Sulawesi Tengah, dan Cirebon, Jawa Barat.

"Dari keterangannya dikembangkan ke serangkaian penangkapan. Termasuk Untung," katanya. Faisal diduga memiliki peranan penting lainnya dalam perencanaan aksi terorisme di dalam negeri. "Terlibat dalam pelatihan militer di Aceh, menyembunyikan pengawal Dulmatin dan Umar Patek, penyuplai senjata dari Philipina," ujar Anton. Kemarin Polri juga menggelar beberapa barang bukti yang didapat dari serangkaian penangkapan. (rdl/apt/jpnn)


BANDUNG---Seorang terduga teroris tewas mendadak setelah ditangkap Densus 88 Mabes Polri.  Untung Budi Santoso alias Khaidir, 48, warga Kampung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News