Ditanya Mahasiswa di Belanda soal AKBP Brotoseno, Mahfud MD Menyebut Kapolri

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memuji keputusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons polemik tentang AKBP Raden Brotoseno.
Mahfud juga mengapresiasi langkah Jenderal Listyo Sigit menindaklanjuti pengaktifan kembali AKBP Brotoseno di Korps Bhayangkara.
Menurut Mahfud, kapolri sudah berkoordinasi dengan dirinya selaku Menko polhukam sekaligus ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) serta menghapuskan keputusan.
"Pada akhirnya menghasilkan keputusan kapolri yang bagus. Pertama, akan merevisi kembali putusan tentang pengangkatan Brotoseno," kata Mahfud melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (11/6).
Penjelasan itu disampaikan Mahfud MD saat menjawab pertanyaan seorang mahasiswi asal Indonesia dalam dialog antara menko polhukam dan masyarakat Indonesia di Den Haag, Belanda pada Jumat (10/6).
Keputusan kedua, lanjut Mahfud, kapolri mengubah peraturan Polri dan membuat peraturan Kapolri.
"Saya katakan itu bagus, itu responsif. Saya sebagai Menko Polhukam dan Ketua Kompolnas sangat mengapresiasi," ucap mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Dia menilai langkah Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah sejalan dengan hasil rapat menko polhukam sebagai ketua Kompolnas dengan para pimpinan Polri pada 3 Juni 2022 di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
Menko Polhukam Mahfud MD singgung keputusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat ditanya mahasiswa Indonesia di Belanda soal polemik AKBP Brotoseno.
- Ridwan Kamil Melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim
- Kapolri Jenderal Listyo Membuka Orientasi XII HIKMAHBUDHI, Candra Aditiya Nugraha: Ini Kegiatan Berskala Nasional
- Wajah Baru di Polda Jateng, 2 Jenderal Melesat ke Mabes Polri
- Prodi DKV Untar Dorong Kreativitas dan Bisnis Lewat Pameran CREBO Season 2
- Menko Yusril Pastikan RI Lindungi WNI yang Hadapi Masalah Hukum di Luar Negeri
- Diskusi UU TNI di Kampus, Pangdam I/BB: Kami Terbuka terhadap Kritik