Ditanya Reshuffle, SBY Tersenyum
Golkar Tetap Yakin Ada Perombakan Menteri
Kamis, 15 Juli 2010 – 06:29 WIB
Menurut dia, SBY adalah tipe pemimpin yang selalu menggunakan ukuran kinerja kabinet. Bukan alasan politik sebagai dasar merombak kabinet. "Meskipun bisa saja di belakangnya ada alasan politik. Tetapi, yang dikeluarkan ke publik dan media massa adalah alasan kinerja kabinet," imbuhnya blak-blakan.
Baca Juga:
Isu reshuffle kabinet yang belakangan berembus bisa jadi akan digunakan Presiden SBY untuk menjinakkan anggota koalisinya. Hingga di titik ini, hasil evaluasi UKP4 belum menjadi syarat mutlak adanya pergantian menteri. "Rapor yang buruk belum cukup untuk diikuti dengan penggantian menteri," kata pengamat politik senior Arbi Sanit di gedung DPD kemarin (14/7).
Menurut dia, hasil evaluasi itu bersifat lebih administratif. "Untuk sampai terjadinya reshuffle butuh syarat politik," ingat Arbi. Menurut Arbi, syarat politik terjadinya reshuffle itu bisa datang dari dua hal. Pertama, apabila PAN benar-benar meneruskan gagasannya membentuk konfederasi parpol-parpol. Kehadiran konfederasi yang dimotori PAN itu dikhawatirkan SBY akan menimbulkan masalah atau konflik di internal koalisi. "Jadi, kelanjutan konfederasi bisa menjadi alasan. Misalnya, untuk me-reshuffle Patrialis Akbar," katanya. Sebelumnya, kubu Demokrat menunjukkan respons yang kurang sreg dengan wacana konfederasi tersebut.
Momentum reshuffle juga akan muncul bila syarat-syarat untuk mengajukan hak menyatakan pendapat DPR yang tengah di-judicial review dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK). Ketentuan yang tengah dipermasalahkan terkait dengan kuorum sidang paripurna minimal 3/4 dalam pengambilan keputusan usul pengajuan hak tersebut. "Kalau itu dikabulkan (aturan 3/4 dicabut, Red), DPR mudah sekali membuat pernyataan pendapat," kata Arbi.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan tidak ada rencana perombakan kabinet dalam waktu dekat. Hal itu terungkap ketika Wakil Ketua
BERITA TERKAIT
- DKPP Periksa Ketua-Anggota KPU, Ini Perkaranya
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
- Agenda HUT PDIP Tidak Mundur Meski Hasto Menghadapi Persoalan di KPK
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi