Ditanya soal Paspor AS, Archandra Tahar Jawabnya Begini
jpnn.com - JAKARTA – Menteri ESDM Archandra Tahar yang dilantik Presiden Jokowi 28 Juli lalu dikabarkan mempunyai status kewarganegaraan Amerika Serikat (AS). Hingga kemarin (13/8), belum ada pernyataan resmi dari Istana mengenai kebenaran isu tersebut.
Hampir bersamaan dengan mencuatnya isu tersebut, kemarin mendadak Presiden Joko Widodo datang ke Istana. Biasanya, bila tidak ada agenda yang benar-benar penting, pada akhir pekan Presiden memilih berada di Istana Bogor.
Bahkan, saat menerima tamu penting atau mengumuman pembebasan Sandera WNI Mei lalu dilakukan di Istana Bogor.
Informasi yang diperoleh Jawa Pos, kemarin Jokowi menerima tamu di Jakarta sembari menunggu Ibu Negara kembali dari Solo. Sekitar pukul 11.00, Jokowi tiba di Istana saat geladi kotor upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi 1945 tengah berlangsung. Rupanya, tamu yang dimaksud adalah Archandra.
Setengah jam setelah presiden tiba, menteri yang akan berusia 46 tahun pada 10 Oktober mendatang itu tampak keluar menggunakan golfcar menuju pintu belakang kompleks istana. Ketika diekati wartawan usai turun dari golfcar, dia tampak berjalan terburu-buru untuk masuk ke dalam mobil.
’’Silaturahmi saja,’’ ujar Arcandra saat ditanya mengenai pertemuan dengan Presiden.
Ketika disinggung mengenai isu dwi kewarganegaraan dirinya, dia tidak membenarkan maupun membantah. Dia hanya memutar jari telunjuk ke wajahnya sembari tersenyum.
’’Lihat muka saya apa? Muka orang Padang begini, kok,’’ ucap menteri kelahiran Padang itu. dia juga tidak menjawab saat ditanya apakah memiliki paspor AS.
JAKARTA – Menteri ESDM Archandra Tahar yang dilantik Presiden Jokowi 28 Juli lalu dikabarkan mempunyai status kewarganegaraan Amerika Serikat
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak