Ditanya Soal Vaksin Halal, Menkes Beri Jawaban Normatif
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Vaksin Covid-19 dari Komisi IX DPR-RI, Nur Nadlifah menegaskan komitmennya untuk terus menyuarakan vaksin halal, dalam rapat dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Nadifa mengatakan semua aspirasi umat Islam tentang vaksinasi sudah disampaikan dan ditanyakannya langsung kepada Menkes Budi.
Namun kata Nadlifah, jawaban Menkes masih sangat normatif.
“Semua, kami tanyakan ke Menkes. Mulai dari desakan prioritas vaksin halal, stok vaksin hingga biaya importasi vaksin,” kata Nur, Jumat (25/3).
Bahkan, Anggota parlemen dari Dapil Jawa Tengah ini juga menanyakan perihal penggunaan vaksin Sinovac, yang sudah mendapatkan fatwa halal MUI, mengapa hanya digunakan untuk anak-anak usia 6–11 tahun.
Padahal kata dia, BPOM sudah memberikan izin penggunaan booster Sinovac bagi mereka yang memang sudah menggunakan sinovac sebagai vaksin primer.
Soal booster Sinovac juga ditanyakan. Mengapa jenis ini tidak dipakai untuk orang dewasa yang dulu gunakan Sinovac sebagai vaksin primer,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Surat Edaran Dirjen P2P Kemenkes tersebut mematok tiga jenis vaksin yang menjadi vaksin booster (lanjutan) yakni vaksin Astra Zeneca, Pfizer dan Moderna.(chi/jpnn)
Semua aspirasi umat Islam tentang vaksinasi sudah disampaikan dan ditanyakannya langsung kepada Menkes Budi.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Kolaborasi PNM dan BPOM Percepat Pertumbuhan UMKM Pangan
- Waspada Risiko BPA, BPOM Larang Galon Terpapar Matahari
- BPOM Dorong Industri Farmasi Produksi Obat Asli Indonesia
- Ada Diskon Hingga 20 Persen untuk Pelayanan Kesehatan di inHarmony Tower
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia Berpartisipasi Dalam Pembangunan Kesehatan