Ditawari Banyak Fasilitas Australia, Bertekad sampai Mati Tetap Warga Indonesia
Sabtu, 29 Juni 2013 – 06:09 WIB

LEGENDA RADIO AUSTRALIA: Nuim Khaiyath (kiri) menyambut hangat Jawa Pos di studio Radio Australia di Melbourne pekan lalu. -JAWA POS PHOTO-
Baik buruk hubungan dua negara tidak hanya ditentukan para politikus. Penyiar seperti Nuim Khaiyath justru mendapat tempat penting dalam hubungan Indonesia-Australia. Lewat program siaran yang dipandunya di Radio Australia, rakyat kedua negara saling membahas isu aktual dengan lebih santai dan tanpa rasa saling curiga.
------------------------------------------------
ABDUL ROKHIM, Australia
----------------------------------------
"Assalamu"alaikum, apa kabar" Kalau ada matahari, jangan lupa jemur tilam dan bantal. Hati-hati di jalan. Kalau terlanggar becak, enyahlah badan." Kata-kata yang terdengar bersemangat itu selalu dirindukan ribuan pendengar setia Radio Australia setiap pagi. Ungkapan dengan suara bariton khas penuh energi itu terlontar dari mulut Nuim Khaiyath atau yang bernama lengkap Nuim Mahmud Khaiyath.
Baik buruk hubungan dua negara tidak hanya ditentukan para politikus. Penyiar seperti Nuim Khaiyath justru mendapat tempat penting dalam hubungan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu