Ditawari Banyak Fasilitas Australia, Bertekad sampai Mati Tetap Warga Indonesia
Sabtu, 29 Juni 2013 – 06:09 WIB

LEGENDA RADIO AUSTRALIA: Nuim Khaiyath (kiri) menyambut hangat Jawa Pos di studio Radio Australia di Melbourne pekan lalu. -JAWA POS PHOTO-
Namun, bukan anak Medan jika tidak bisa bersiasat. Agar tidak dijebloskan ke tahanan, Nuim menawarkan diri menjadi guru bahasa Inggris dan siap dipulangkan jika selesai musim haji. Tawaran itu ternyata diterima, bahkan keterusan.
"Saya malah ditawari posisi mengisi siaran bahasa Indonesia di radio pemerintah Saudi," ungkapnya. Nah, sejak itulah karir Nuim di radio mancanegara bermula.
Pada 1964, Nuim merambah Eropa dengan menjadi penyiar di BBC"s Indonesian Service yang berpusat di London selama tiga tahun. Lalu, bersiaran selama tiga tahun pula, tetapi di Radio Australia Siaran Bahasa Indonesia (Rasi). Pada 1970, dia kembali bersiaran di BBC London hanya selama dua tahun.
Sejak 1972, Nuim kembali bersiaran di Rasi. Bahkan, pada 1998, dia mulai memimpin Rasi. Kedua telinga saya mengenal suara kakek kelahiran Gang Bengkok, Medan, Sumatera Utara, lewat Delta FM dan kini Lite FM (dulu Ramako).
Baik buruk hubungan dua negara tidak hanya ditentukan para politikus. Penyiar seperti Nuim Khaiyath justru mendapat tempat penting dalam hubungan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu