Ditawari Jadi LC Karaoke Lalu Disuruh Menari Striptis
jpnn.com, SURABAYA - Subdit 4 Renakta Ditreskrimum Polda Jatim merilis tiga tersangka kasus striptis di tempat hiburan kafe dan Karaoke Yess Tulungagung.
Ketiganya yaitu, JH (35) selaku manager kafe, AL (35) berperan penyedia tempat dan penari striptis, serta seorang perempuan berinisial KK (33) asal Bandung.
KK sebagai perekrut atau pencari perempuan di Bandung yang bersedia bekerja di kafe itu.
Modus awal, KK menawarkan pekerjaan sebagai pemandu lagu. Namun, setelah itu para gadis justru dipekerjakan sebagai penari striptis.
"Untuk mengikat korbannya, pelaku sengaja menyodorkan kontrak kerja dengan gaji besar. Namun dengan catatan jika batal bekerja mereka harus membayar uang pengganti," ujar AKBP Rama Samtama Putra - Kasubdit Empat Renakta Ditreskrimum.
Setelah kontrak ditanda tangani para penari striptis ini lebih dulu dibekali pelatihan selama satu bulan.
Menurut Rama, dalam praktiknya penari tak hanya menyajikan tarian striptis. Mereka juga menyediakan layanan live bercinta di lokasi.
"Untuk tarif per-jam nya mereka mematok harga Rp 200 ribu hingga Rp 700 ribu," kata AKBP Rama.
Subdit 4 Renakta Ditreskrimum Polda Jatim merilis tiga tersangka kasus striptis di tempat hiburan kafe dan Karaoke Yess Tulungagung.
- Berkedok LC, 12 Wanita Vietnam Jadi PSK, Tarif Sekali Kencan Rp 5,6 Juta
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor
- 5 Wanita Vietnam dan Tiongkok Jadi PSK, 1 Orang Muncikari
- 2 Rumah di Lokasi Prostitusi Payo Sigadung Dijadikan Tempat Esek-Esek