Ditelepon Banyak Presiden dari Negara Lain, Jokowi Cuek

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa negara manapun tidak bisa mengintervensi Indonesia terkait pelaksanaan hukuman mati bagi narapidana kasus narkoba. Ini disampaikannya menyusul makin banyaknya protes dan sorotan dunia internasional atas pelaksanaan hukuman mati tersebut.
"Yang perlu saya sampaikan secara tegas bahwa jangan ada yang intervensi masalah eksekusi mati karena itu adalah kedaulatan hukum kita. Kedaulatan hukum kita. Kedaulatan politik kita. Dan hukum positif kita ada mengenai hukuman mati ini," tegas presiden dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (24/2).
Presiden mengaku sejauh ini ia sudah dihubungi beberapa kepala negara yang meminta keringanan hukuman atas warganya napi kasus narkoba di Indonesia. Namun, ia menegaskan permintaan itu tidak dikabulkan. Ia justru tetap menjelaskan mengenai pelaksanaan hukum yang berjalan di Indonesia.
"Masalah hukuman mati ada telepon dari Presiden Brasil, Presiden Perancis kemarin juga. Kemudian dari Belanda juga. Sekali lagi eksekusi mati jangan ada yang intervensi. Bagi negara lain. Ini adalah kedaulatan hukum dan politik Indonesia," ujarnya.
Presiden belum memastikan waktu pelaksanaan eksekusi mati gelombang dua. Eksekusi mati, kata dia, tetap dilakukan dengan penjadwalan diatur oleh Kejaksaan Agung. (flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa negara manapun tidak bisa mengintervensi Indonesia terkait pelaksanaan hukuman mati bagi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sosok Aspri Wamen Bima Arya Jadi Sorotan, Ternyata…
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya
- Wisnu Bawa Tenaya: PHDI Sudah Terima SK AHU dari Kementerian Hukum
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih