Ditemani Pemandu Virtual, Koleksi Indonesia Terbanyak
jpnn.com - Negara-negara di Asia terintegrasi sejak zaman nenek moyang. Singapura merupakan negara yang menunjukkan kepedulian terhadap sejarah benua terbesar di dunia tersebut. Kepingan kehidupan masa lampau itu pun terpampang dalam ruangan-ruangan redup Asian Civilisations Museum Singapura.
Laporan Henny Galla Pradana, Singapura
==========================
KENDATI menjelang senja, cuaca Singapura masih membuat gerah. Tetapi, penduduk maupun pelancong di Negeri Singa itu tampak tidak kehilangan kegembiraan.
Tidak jauh dari Stasiun MRT Clarke Quay, ratusan orang berkumpul di taman yang cukup luas di samping pusat perbelanjaan di sepanjang pinggiran Sungai Singapura (Singapore River). Salah seorang berteriak histeris sambil mengucapkan nama ’’Fernando, Fernando, I love you!’’
Tampaknya, Kamis sore (18/9) itu, Fernando Alonso, pembalap Ferrari dalam ajang Formula 1, tengah mengadakan jumpa pers. Fans-nya pun mengerumuni. Grand Prix Season 2014 memang sangat mendukung lifestyle modern dan glamor Singapura. Event tahunan bertema One Stop Non Stop itu pun kian menggairahkan penghobi shopping maupun pemburu kuliner hingga pesta-pesta malam.
Namun, Singapura tidak hanya menyuguhkan pesta. Negara pulau di ujung Semenanjung Malaka tersebut sejatinya sangat mengagumi kultur dan seni. Hal itu terlihat dari banyaknya museum serta pusat kebudayaan. Setidaknya, kini ada 24 museum di Singapura yang lima di antaranya merupakan museum nasional.
Sesaat kemudian, Jawa Pos melangkahkan kaki menjauhi pusat kerumunan orang itu. Lantas, menyusuri jalanan di sisi kanan Sungai Singapura, terowongan-terowongan pendek yang dinding-dindingnya dihiasi mural warna-warni, berpapasan dengan orang-orang yang sedang joging, pemuda dengan skateboard dan skuter, hingga para turis yang asyik berfoto di deretan kawasan restoran Tiongkok. Perahu Clark Quey juga terlihat mondar-mandir membawa penumpang seperti pemandangan di Sungai Chao Phraya, Thailand.
Selang 15 menit kemudian, Jawa Pos melintasi jembatan gantung nan kukuh yang menghubungkan sisi kanan dan kiri sungai. Di depan jembatan, tampak bangunan megah dengan arsitektur Eropa kuno, bercat putih yang berpadu kuning pastel. Bangunan yang dikelilingi pohon-pohon rimbun dan rumput-rumput hijau itu adalah The Asian Civilisations Museum (ACM). Sebuah museum yang terletak di 1 Empress Place, berisi ribuan macam koleksi barang seni dan budaya masyarakat Asia zaman dulu.
Negara-negara di Asia terintegrasi sejak zaman nenek moyang. Singapura merupakan negara yang menunjukkan kepedulian terhadap sejarah benua terbesar
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408