Ditemukan Praktek Korupsi Agen Pendidikan Untuk Kuliah di Australia
Sejumlah oknum agen pendidikan yang menyalurkan mahasiswa internasional ke berbagai universitas di Australia ditengarai melakukan praktek korupsi dan pemalsuan dokumen.
Laporan investigasi Four Corner yang akan ditayangkan ABC mengungkapkan, universitas di Australia harus mengeluarkan sekitar 250 juta dolar (Rp 2,5 triliun) pertahun untuk membayar agen penyalur calon mahasiswa internasional.
Diungkapkan bahwa uang komisi yang dikeluarkan pihak universitas ini sering tidak dilaporkan secara terbuka.
Laporan ABC mengungkap sejumlah agen pendidikan besar di China, yang menyalurkan mahasiswa ke universitas ternama di Sydney, Melbourne, dan Australian National University, terlibat pemalsuan berbagai dukomen pendukung untuk pendaftaran mahasiswa.
Disebutkan bahwa pihak universitas ini sebenarnya mengetahui praktek tersebut.
Dalam 12 bulan terakhir misalnya, University of Western Sydney (UWS) telah memutuskan empat agen pendidikan di luar negeri karena terbukti menyodorkan dokumen palsu calon mahasiswa.
Juru bicara UWS mengakui adanya masalah tersebut, dan menambahkan "UWS membatalkan perjanjian dengan agen setelah seleksi calon mahasiswa menemukan dokumen tidak asli".
Canberra University kepada ABC juga mengakui "telah membatalkan perjanjian dengan agen pendidikan karena buruknya kinerja mereka dan perilaku tidak etis lainnya".
Sejumlah oknum agen pendidikan yang menyalurkan mahasiswa internasional ke berbagai universitas di Australia ditengarai melakukan praktek korupsi
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air