Ditemukan Ratusan Buku Doktrin Paham Radikal untuk Anak, Kalimatnya Ngeri

Ditemukan Ratusan Buku Doktrin Paham Radikal untuk Anak, Kalimatnya Ngeri
Densus 88 Anti Teror. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Rikwanto mengungkapkan, 155 buku tulis tersebut ditemukan di rumah dari terduga pelaku penyerangan Polda Sumut Syawaludin Pakpahan. ”Kita kembangkan temuan ini,”jelasnya.

Dari cover buku tulis itu sudah terlihat apa tujuan pencetakan buku tulis tersebut. Mereka ingin menggiring pengguna buku tulis itu kea rah paham tertentu.

”Siapapun yang direkrut oleh mereka, remaja, anak-anak atau orang tua,” ujarnya.

Kemungkinan besar buku-buku itu disebarkan untuk komunitas mereka sendiri. ”Bisa anak temennya atau yang satu kelompok dengan mereka,” paparnya ditemui di kantor Divhumas Polri kemarin.

Dengan jumlah buku mencapai 155 buah, apakah jumlah anak-anaknya juga sama? Dia mengatakan, bisa jadi jumlah pengguna buku itu lebih sedikit dari jumlah buku. ”Kan bisa saja untuk stok,” terangnya.

Temuan mengejutkan ini tentu membuat Polri bergegas untuk melakukan deradikalisasi. Setelah ditemukan pengguna buku itu, anak-anak, remaja atau dewasa tentu akan dilakukan upaya menkonter doktrin tersebut. ”Arahnya upaya deradikalisasi,” jelasnya.

Dengan temuan itu, maka Densus 88 Anti Teror juga telah menangkap pencetak buku tersebut yang berinisial S. Saat ini pencetak buku tulis ini masih dalam pemeriksaan. ”Statusnya masih saksi,” ujarnya.

Selain ditemukan buku tulis untuk doktrin paham radikal, Polri juga mengungkap hasil pemeriksaan terhadap tiga terduga pelaku teror Polda Sumut.

Densus 88 Anti Teror menemukan 155 buku tulis dari kediaman pelaku penyerangan Polda Sumatera Utara (Sumut).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News