Ditemukan Ratusan Buku Doktrin Paham Radikal untuk Anak, Kalimatnya Ngeri
Menurut Rikwanto, dari pemeriksaan diketahui ternyata dua terduga pelaku lain, FP alias Yudi dan HP alias Boboy melakukan beberapa kali survey lokasi.
”Lokasi pertama Polda Sumut, lalu Markas Brimob di Sumut dan sebuah markas TNI,” jelasnya.
Dari sejumlah tempat yang disurvei, mereka memutuskan menyerang Polda Sumut karena dianggap yang memiliki penjagaan paling lemah.
”Dengan begitu diketahui, mereka juga berupaya menyerang TNI. Kondisi ini tentu dikomunikasikan,” tuturnya.
Rikwanto juga mengungkapkan bagaimana kondisi Aiptu Martua Sigalingging yang menjadi korban meninggal dunia dalam serangan itu.
Terdapat belasan tusukan di tubuh Martua dan luka paling besar terdapat di dua bagian tubuh, luka sayatan di leher dan luka robekan di mulut.
”Tidak hanya menusuk, mereka juga membakar tubuh personel Polri itu. Saat itu Aiptu Martua sedang beristirahat ya,” jelasnya.
Dia mengatakan, saat ini masih terus dikembangkan dengan siapa saja yang terlibat dalam penyerangan tersebut.
Densus 88 Anti Teror menemukan 155 buku tulis dari kediaman pelaku penyerangan Polda Sumatera Utara (Sumut).
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Polda Sumut Ungkap 89 Kasus Narkoba Selama Sepekan, Sita 55 Kg Sabu-Sabu
- Lemkapi Anugerahi Biro SDM Polda Sumut Presisi Award
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru