Ditendang dari Bersatu, Mahathir Mohamad Bikin Partai Pribumi Lagi
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang sempat jadi gelandangan politik setelah berpisah dengan Partai Bersatu, akhirnya membentuk partai baru. Namun, partai anyar tersebut saat ini belum diberi nama.
Pengumuman partai baru tersebut disampaikan dalam acara jumpa pers di Kuala Lumpur, Jumat (7/8).
Saat jumpa pers, ia didampingi mantan Sekjen Bersatu Marzuki Yahya, dan Mukhriz bin Tun Mahathir, yang menjadi Menteri Besar Negara Bagian Kedah.
"Kami sadar Malaysia sudah ada banyak partai politik, terutama di kalangan orang Melayu. Bukanlah niat kami untuk menambah kepada jumlah yang sudah ada. Tetapi kami menghadapi masalah luar biasa," katanya.
Partai politik yang ia dulu dirikan dengan tujuan menjatuhkan pemerintahan kleptokrasi Najib Razak, ujar Mahathir, telah dibajak oleh Muhyiddin Yasin yang kini duduk di kursi perdana menteri.
"Sekarang perjuangan partai yang dibajak sudah dialihkan dari menentang dan menghapuskan pemerintahan kleptokrasi ke kerja sama dan menghidupkan kembali pemerintahan kleptokrasi," katanya.
Bagian yang tidak dapat dibajak, ujar dia, masih berpegang kepada perjuangan asal dan bagian ini tidak akan dicalonkan oleh bagian PPBM yang dibajak dalam Pemilu 15.
"Untuk kami teruskan perjuangan asal kami, terpaksalah kami membebaskan diri atau menjadi anggota partai yang baru. Diharapkan anggota biasa yang memilih untuk bersama kami akan menjadi anggota dalam partai baru ini," katanya.
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang sempat jadi gelandangan politik setelah berpisah dengan Partai Bersatu, akhirnya membentuk partai baru
- Sejumlah Tokoh Nasional Bakal Hadir di HUT Ke-18 Hanura
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Ketum Partai Pendukung Tak Hadiri Kampanye Akbar Ridwan Kamil
- Surya Paloh Tegaskan tak Mungkin jadi Ketua Umum NasDem Sepanjang Masa
- Cak Imin Baiat 68 Anggota DPR dari PKB Agar Setia kepada Rakyat-Partai
- Konon HNW PKS Pernah Membisiki Anies soal Opsi Membentuk Partai Politik, Begini Ceritanya