Ditentang, Uji Komptensi Jalan Terus

Sementara itu, Gultom tidak memungkiri muncul kekhawatiran banyak guru yang stress gara-gara tidak lulus uji sertifikasi. Tingkat guru yang stress ini semakin tinggi untuk guru-guru yang senior. Menurut Gultom, wajar jika nanti banyak guru senior yang stress. Sebab, dia memantau banyak guru senior yang tidak lagi atau malas meningkatkan kemampuannya.

Meskipun ada potensi banyak guru senior stress gara-gara pemberlakukan uji kompetensi ini, Gultom berupaya meredamnya. Diantaranya dengan memberikan kabar jika ada guru yang tidak lulus uji kompetensi tahun ini, bisa ikut pada uji kompetensi 2014 nanti. Para guru yang tidak lulus ini, tidak bisa langsung ikut pada 2013 karena sudah banyak guru lain yang antre.

Tahun ini, BPSDMP-PMP Kemendikbud menargetkan ada 300 ribu guru mengikuti uji kompetensi dari seluruh penjuru Inodnesia. Dari target tadi, pemerintah hanya menyiapkan kursi untuk peserta sertifikasi sebanyak 250 ribu guru saja. Jika target pendaftar tadi bisa tercapai, itu artinya akan ada 50 ribu guru dipastikan gugur dalam uji kompentesi nanti.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI Sulistyo mencemaskan keberadaan uji kompentensi ini. Versi dia, uji kompentensi ini melanggar PP Nomor 74 Tahun 2008. Menurutnya, pemerintah pusat tidak mengamati kondisi guru-guru yang mengajar di daerah pedalaman. Banyak guru di daerah pedalaman yang mengajar dengan bahan ajar ala kadarnya. Guru-guru ini, tentu tidak adil jika harus melewati uji kompentensi untuk berebut kursi peserta sertifikasi dengan guru-guru di perkotaan. (wan)