Diterjang Banjir 3 Hari, 300 KK di Daerah ini Belum Mau Tinggalkan Rumah
"Untuk sore ini di jam 15.00 ini, air sudah mulai surut. Jadi ketinggian maksimumnya sudah lewat. Kami juga sedikit agak lebih tenang," kata Helwin.
Untuk pencegahan, Helwin menginstruksikan Ketua RT yang terdampak melakukan survei di lingkungan masing-masing. Seperti, orang tua dan anak berusia di bawah lima tahun, dan rumah-rumah yang berada di gang kecil.
"Pak RT masuk-masuk ke gang untuk mengimbau warga supaya warga juga tenang. Kami menyambangi RT-nya semua, ada lebih kurang 300 kepala keluarga yang terkena dampak, itu (jumlah) yang masuk ke dalam rumahnya," kata Helwin.
Untuk penanganan genangan, Kelurahan melibatkan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) berjumlah 46 orang.
Tugasnya 10 orang di tempat ini langsung untuk mengambil sampah-sampah yang meluap hingga ke ruas jalan.
"Ini supaya aliran air lancar dan jalan jangan terlihat kotor. Ada dua tim untuk mengambil sampah-sampah yang ada di saluran, terus satu tim yang mengambil di saluran yang crossing, jadi sampah tidak sampai masuk ke rumah pompa nantinya," kata Helwin.
Sejauh ini, Kelurahan Pluit belum membuat posko pengungsian, karena belum ada warga yang bersedia pindah.
Namun, untuk bantuan seperti makanan dan obat-obatan terus dikomunikasikan dengan pihak yang terkait seperti Puskesmas, Suku Dinas Kesehatan, dan Suku Dinas Sosial.
Sebanyak 300 KK di daerah ini belum mau meninggalkan rumah, meski diterjang banjir selama tiga hari.
- PLN IP Topang Kebutuhan Listrik Maluku Saat Nataru, Menteri ESDM Bilang Begini
- Pemerintah, PLN dan IPP Bersinergi Wujudkan Kemandirian Energi Nasional
- Penuhi Kebutuhan Nataru, PLN Indonesia Power Siapkan Ribuan Personil Siaga
- Bukan Karena Curah Hujan Tinggi, Ini Penyebab Banjir di Jakarta
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Target Emisi Bersih Indonesia 2060 Bisa Dicapai lewat Strategi Ini