Diterjang Banjir Bandang, Akses Dua Desa di Deliserdang Putus
jpnn.com, MEDAN - Banjir bandang melanda Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (18/4). Banjir disebabkan luapan air dari hulu Sungai Seruai, setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu sungai.
“Banjir bandang membuat jalan dua desa yakni Desa Bukum dan Cingkam terputus,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deliserdang, Darwin Sitepu saat dihubungi, Kamis (18/4) malam.
Untuk menghindari dampak yang lebih meluas, Tim Reaksi Cepat BPBD Deliserdang sudah turun ke lokasi.
Alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum Deliserdang, katanya, sudah dikerahkan ke lokasi berdampak guna membersihkan material banjir yang menutupi jalan.
“Tidak ada korban, tetapi banjir
membuat jalan terputus sehingga dua desa yakni Desa Bukum dan Cingkam terisolasi,” katanya.
Dia menegaskan, kondisi terkini, belum berbahaya karena lokasi berjarak cukup jauh dengan desa lain yakni Desa Martelu, Deliserdang.
Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis menyebutkan, BPBD Sumut terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota di Sumut untuk menekan dampak bencana alam.
Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi pada 27 Desember 2018, katanya sudah mengeluarkan surat edaran peringatan dini cuaca ekstrem.
Banjir bandang melanda Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (18/4). Banjir disebabkan luapan air dari hulu Sungai Seruai, setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu sungai.
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Banjir Bandang di Banjaran, 500 KK Terdampak, Bey Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang di Banjaran, Evakuasi Sempat Terkendala
- Banjir Bandang di Bangladesh Sudah Menewaskan 52 Orang
- Banjir Bandang di Ternate Menewaskan 16 Warga, 3 Masih Dicari
- Banjir Bandang Terjang Dua Desa di Ternate, Tujuh Orang Meninggal Dunia