Diterjang Impor Ilegal, Puluhan Perusahaan Tekstil Nasional Kolaps
"Masalahnya adalah impor yang tidak terkendali. Hal ini menurunkan utilisasi industri kita dan berdampak pada sektor lain, seperti listrik dan logistik," jelas Redma.
Industri tekstil sebenarnya sangat penting bagi perekonomian Indonesia, dengan kontribusi 11,73 persen terhadap konsumsi listrik sektor industri dan 5,56 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Akan tetapi, sebagian besar pasar domestik kini justru dibanjiri barang-barang impor ilegal yang menyebabkan kerugian bagi negara, baik dari sisi pajak maupun bea masuk.
“Impor ilegal menjadi pembunuh utama bagi industri tekstil Indonesia, dengan sekitar 40 persen barang yang masuk ke Indonesia tidak tercatat secara resmi,” tambahnya.
Dia pun menyarankan agar pemerintah segera mengatasi masalah impor ilegal ini untuk menyelamatkan pasar domestik dan memungkinkan industri tekstil lokal pulih. Menurutnya, sektor ini bisa kembali menyumbang hingga 8 persen terhadap PDB jika masalah ini dapat diatasi.
Untuk itu, berbagai langkah harus diambil, termasuk pembatasan impor yang lebih ketat dan perbaikan sistem di pelabuhan.
"Ada kelemahan sistem di pelabuhan, terutama terkait penggunaan scanner dan data manifest impor (dokumen resmi barang impor) yang tidak sinkron. Hal ini menjadi celah bagi masuknya barang ilegal," tegasnya. (esy/jpnn)
Diterjang impor ilegal, puluhan perusahaan tekstil nasional kolaps dalam dua tahun terakhir
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, Ini Alasannya
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
- Produk Impor Marak, Industri Petrokimia Makin Tertekan
- Menko Pangan: Stok Beras Nasional 8 Juta Ton
- Siap-Siap, Tahun Depan Impor Garam, Gula, hingga Beras Disetop
- Tegas, Bea Cukai Tanjung Emas Musnahkan Barang Impor Ilegal, Sebegini Nilainya