Ditinggal Berjualan, Balita Tewas Tenggelam di Sumur
Penelusuran Metro Tabagsel (Grup JPNN.com) di tempat kejadian perkara di Sitamiang, sandal korban masih mengapung di permukaan sumur yang ditutupi rumput liar itu.
“Setiap Senin karena pasar di sini, mereka (ibu dan korban, red) ada di sini. Dia adik saya, ibu kami tinggal di sini,” ujar kakak kandung dari ibu korban, Liana (27), yang tinggal tepat di sebelah sumur yang merenggut nyawa keponakannya.
Saksi lainnya; Runi, Annisa dan Riski, tiga remaja yang juga berjualan di pasar tersebut dan turut menyaksikan korban diangkat dari sumur, menyebutkan, Wardini kehilangan anaknya dan melihat hanya sandal milik anaknya mengapung di sumur.
“Dicari-cari anaknya. Terus, ibu itu lihat sandal anaknya itu di sini (sumur, red) terus teriak dan datang parbetor (penarik becak, red) langsung melompat ke sumur. Rupanya tidak ada dapat. Pertama nyelam tidak ada. Kedua kali baru ke luar kepala anak itu,” jelas tiga remaja yang membantu orangtuanya berjualan ikan asin di pasar tersebut.
Dikatakan tiga remaja itu, saat menyaksikan anaknya tenggelam di sumur, ibu korban hanya bisa terbaring lemas di sisi bibir sumur.
Sementara itu, dokter yang menerima korban di IGD RSUD, dr Anni br Sagala, mempertegas korban meninggal akibat tenggelam. (mag 01/jpnn)
SIDIMPUAN - Wardini (25) histeris di depan jasad balitanya yang terbujur kaku. Dia tidak henti-hentinya mengusap dan menciumi wajah anak laki-laki
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat
- Kebakaran Melanda Gedung Tempat Pelelangan Ikan di Kendari Sultra
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang