Ditjen AHU Gandeng GBS demi Memacu Anak Muda Kreatif Punya PT
GBS diawaki oleh Gugun sebagai gitaris merangkap vokalis, Bowo sebagai drumer dan Fajar menjadi pemain bas. Menurut Gugun, kerja sama Ditjen AHU dengan GBS bukanlah kegiatan main-main.
Menurut Gugun, anak muda yang berjuang di bidang industri kreatif perlu memiliki PT. “GBS mewakili seniman musisi harus membuat PT supaya dapat dilindungi oleh hukum,” ujarnya saat sosialisasi bersama Ditjen AHU di Malang.
Sedangkan Bowie menambahkan, bila sudah memiliki PT maka tidak perlu takut lagi dalam berusaha. Sebab, dengan memiliki badan hukum maka segala sesuatunya akan lebih jelas.
”Mendirikan PT hanya perlu dua orang dengan modal hanya kesepakatan para pihak saja,” ujarnya.
Selain di Malang, kegiatan sosialisasi hasil kerja sama Ditjen AHU dan GBS itu akan digelar di Solo (11/6), Yogyakarta (13/6), Semarang (15/6) dan Bandung (18/6). Kegiatannya memang sengaja digelar saat Ramadan.
Karenanya, sembari ngabuburit bisa menikmati musik blues dan pengetahuan baru tentang kewirausahaan. “Ini juga bagian dari kegiatan positif di Bulan Suci Ramadan 1438H,” pungkas Rian.(adv/jpnn)
Pepatah ‘banyak jalan menuju Roma’ ternyata juga berlaku bagi Direktorat Jenderal Administrasi Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum dan
Redaktur & Reporter : Antoni
- Dituding Kampus Abal-Abal, UIPM Tunjukkan Bukti Terdaftar di Kemenkumham RI
- Menkumham Mengeluh Kehilangan Rp 1 Triliun per Tahun
- Pasar Inovasi dan Kreativitas DJKI Bahas Urgensi Hak Cipta
- Menkumham Dorong Peningkatan Inovasi dan Perlindungan Paten
- Menkumham Dorong Semua Unit Kemenkumham Punya Pojok Baca
- Menkumham Berikan Penghargaan untuk Pegawai Teladan di HDKD