Ditjen PSP Kementan Anggap Petani Kian Bijak Kelola Air
jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian terus menyosialisasikan pentingnya mengelola sumber daya air.
Dengan pengelolaan yang berkualitas, lahan pertanian masyarakat bisa terhindar dari kebanjiran di musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau
"Sekarang semua perangkat desa dan petani selalu membicarakan embung untuk memanen air. Bahkan, saat ini masyarakat membangun secara swadaya setelah memahami fungsi embung bagi budi daya pertanian," ujar Direktur Jenderal PSP Pending Dadih Permana, Kamis (17/1/2019).
Tidak hanya itu, petani juga mulai melirik dam parit sebagai alternatif jaringan irigasi yang biayanya lebih terjangkau.
Model dam parit di sentra-sentra produksi pertanian di Jawa diklaim berhasil. Dengan demikian, daerah lain mengikuti langkah itu.
Hal itu tidak lepas dari usaha Kementan menggandeng kementerian lain. Misalnya, Kemendesa dan Pengembangan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian PUPR.
"Saat ini kami lebih terbuka menerapkan sistem budi daya pertanian hemat air. Semua inovasi dari setiap institusi pemerintah, swasta, dan masyarakat kami terima sepanjang sesuai dengan kondisi setempat," jelas Dadih.
Dia mencontohkan teknologi system of rice intensification (SRI) dalam budi daya padi yang hemat air.
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian terus menyosialisasikan pentingnya mengelola sumber daya air.
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Yayasan GSN Salurkan Pupuk Gratis dan Sprayer ke Petani di Magelang
- Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa
- PNM Dorong Pengembangan Usaha Petani Kopi Kintamani lewat 2 Strategi
- TJSL PELNI Resmikan Desa Mandiri Penghasil Sayur di Cianjur
- PTPN Group Berkolaborasi Lakukan 3 Program Ketahanan Pangan