Ditjen PSP Kementan Anggap Petani Kian Bijak Kelola Air
SRI kerap dikombinasikan dengan sistem padi jajar legowo (jarwo) super yang dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
"Prinsipnya, petani saat ini mulai cerdas menghemat air. Makin banyak yang menyadari bahwa air perlu dikelola dengan bijak," kata Dadih.
Menurut Sekretaris Dirjen PSP Kementan Mulyadi Hendiawan, sosialisasi penghematan air gencar dilakukan sejak Presiden Joko Widodo memberi arahan agar dana desa dialokasikan untuk mendukung kegiatan pertanian.
Program Upaya Khusus (Upsus) yang melibatkan TNI juga membuat percepatan perbaikan jaringan irigasi yang rusak cepat ditangani pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Kini yang lapor irigasi rusak bukan hanya petani, tetapi juga para Babinsa sehingga macetnya birokrasi dapat diterobos sejak tiga tahun belakangan," kata Mulyadi.
Ditjen PSP telah membangun jaringan irigasi dan pengembangan sumber daya air dengan model padat karya.
Jaringan yang meliputi irigasi tersier, perpompaan, embung, serta dam parit ini nantinya langsung dikelola oleh petani.
"Pengelolaan irigasi pertanian sangat dirasakan manfaatnya pada musim kemarau. Contohnya, saat kondisi kekeringan yang begitu ekstrem dan masif akibat El Nino, mampu meningkatkan produksi padi tahun 2015 mencapai 75,39 juta ton gabah kering giling (GKG) atau meningkat 6,42 persen," tutur Mulyadi. (jos/jpnn)
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian terus menyosialisasikan pentingnya mengelola sumber daya air.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani
- Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Gelar Rembuk Tani