Ditodong Pistol, Jaga Jarak Supaya Tak Direkrut

Ditodong Pistol, Jaga Jarak Supaya Tak Direkrut
Richard Susilo saat ditemui di stasiun Ayase, pinggiran Tokyo, akhir pekan lalu (2/2). Foto: HENNY GALLA/JAWA POS
Sehingga, meskipun ia juga pernah menemui sekaligus bercakap secara langsung dengan salah satu bos besar Yakuza, ia tidak lantas uforia. Di samping bisa belajar banyak dari si bos Yakuza, Richard tetap harus mengendalikan diri. Misalnya, ia sungguh-sungguh menyembunyikan identitas asli. "Informasi pribadi, keluarga, hingga tempat  tinggal saya, saya sembunyikan semuanya. Hingga sekarang," terangnya.

Richard mengatakan, prinsip kehati-hatian yang ekstra itu ia terapkan lebih ketat, setelah pemerintah Jepang merilis regulasi merilis regulasi baru anti sindikat organisasi kejahatan pada tahun 2011. Jangankan Yakuza secara langsung, orang yang dekat dengan Yakuza pun dicurigai dan ada pasalnya. "UU ini dibikin atas desakan rakyat Jepang juga. Dan Pemerintah menerapkannya sangat ketat" jelasnya.

Kendati demikian, Richard menerangkan tak semua Yakuza itu bertingkah buruk. Banyak juga Yakuza yang membantu warga Jepang jika terjadi bencana. Dan yang paling patut dipelajari adalah loyalitas Yakuza terhadap sang bos, yang dianggap sebagai orang tua sendiri.

"Yakuza akan sangat melindungi keluarganya. Khususnya istri bos mereka, yang sudah dianggap sebagai ibu sendiri," papar pria lulusan Universitas Newport California, AS tersebut.     

LEBIH dari dua dasawarsa, Richard Susilo tinggal di Jepang. Di sela profesinya sebagai jurnalis dan penulis, Richard melakukan investigasi kejahatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News