Ditolak Dua Fraksi, DPR Lanjutkan Pembangunan Gedung Baru
Kamis, 07 April 2011 – 19:09 WIB

Ditolak Dua Fraksi, DPR Lanjutkan Pembangunan Gedung Baru
JAKARTA - Setelah melalui perdebatan panjang dalam rapat konsultasi antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi dan pimpinan BURT, akhirnya DPR memutuskan untuk tetap melanjutkan rencana pembangunan gedung baru DPR tahun 2011 ini. Meski demikian keputusan itu tidak bulat mendapat persetujuan fraksi-fraksi di DPR.
"Dari sembilan fraksi yang ada hanya dua yang menolak rencana pembangunan gedung tersebut yakni Fraksi PAN dan Fraksi Partai Gerindra. Dari fakta tersebut, Rapat juga memutuskan untuk tidak membawa hasil keputusan rapat konsultasi pimpinan ini kedalam sidang paripurna DPR," tegas Wakil Ketua DPR, Anis Matta kepada wartawan di gedung DPR RI, Kamis (7/4), usai rapat konsultasi.
Anis yang ditunjuk Ketua DPR Marzuki Alie untuk menjelaskan hasil rapat itu mengungkapkan, rapat berlangusng alot. Bahkan terjadi perdebatan panjang dan harus membuka risalah rapat tentang rencana pembangunan gedung baru DPR yang diproses oleh DPR periode sebelumnya, hingga kesepakatan terakhir rapat konsultasi pimpinan DPR pada Oktober 2010.
"Di dokumen Oktober 2010 terungkap penundaan rencana pembangunan gedung hanya berlaku sampai awal tahun 2011 ini. Setelah proses penundaan itu berakhir, maka mayoritas fraksi dalam rapim tadi menyetujui rencana harus tetap jalan. Kecuali Fraksi PAN dan Gerindra," kata Anis, politisi Partai PKS itu.
JAKARTA - Setelah melalui perdebatan panjang dalam rapat konsultasi antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi dan pimpinan BURT, akhirnya DPR memutuskan
BERITA TERKAIT
- Pemenuhan Hak Pekerja Sritex Berproses, DPR Belum Perlu Bentuk Pansus
- RUU PSK, Muslim Ayub Nilai LPSK Harus Hadir di Daerah Rawan Seperti Aceh dan Papua
- Rapat di DPR, Imparsial Kecam Pengangkatan Mayor Teddy Jadi Seskab
- Gubernur Sulteng Anwar Hafid Minta OPD Gerak Cepat
- Melchias Mekeng DPR: Pupuk Bersubsidi Harus Dijual Langsung di Desa
- Berkaca dari Kasus PT Sritex, Pemerintah Diminta Perhatikan Industri Padat Karya