Ditolak Rumah Sakit, Warga Penjaringan Curhat ke Foke
Senin, 23 Mei 2011 – 01:41 WIB
Foke yang seolah menjadi bintang panggung dalam acara itu menambahkan, pihaknya akan mengevaluasi rumah sakit yang menolak SKTM. Menurut dia, banyak RS yang bergabung untuk pelayanan warga miskin, tetapi tidak konsisten melayani masyarakat. “Kalau ada yang begini cepet laporin ke camat dan walikota. Yang bayarin itu pemda bukan RS, dia itu cuma numpang lewat,” tegas Foke.
Baca Juga:
“Kalau ada petugas RS yang nanya, bilang anda cuma layani doang, yang bayar pemda dan gubernur,” imbuhnya yang disambut riuh tepuk tangan warga.
Terkait masih adanya warga yang terlambat mengurus akte, hingga harus ke pengadilan, Foke menyayangkan hal itu. Padahal jika tidak terlambat mengurus, begitu anak lahir bisa langsung dibuatkan akte kelahiran.
“Selain itu, akte kelahiran Juni nanti bisa dilayani di tingkat kecamatan, mudah-mudahan itu membantu warga,” ujar Foke. “Surat sudah dikirim ke Mendagri, semoga tidak ada lagi yang punya masalah mengurus akte kelahiran lewat pengadilan,” imbuhnya.
RATUSAN warga Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) yang tergabung dalam Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), kemarin (22/5) berdialog
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS