Ditoto Dito
Dahlan Iskan
Dengan bandara itu bisa juga value asetnya langsung meningkat. Terutama tanahnya yang begitu luas. Lebih 500 hektare. Di pusat kota Kediri.
Namun, aset masyarakat di sana jauh lebih luas lagi. Yang value-nya juga ikut naik. Terutama tanah di puluhan desa di sekitar bandara.
Bisa jadi mereka mendadak menjadi kaya --meski tidak merasakannya, kecuali kalau menjual tanah mereka.
Perjalanan kemari itu dari Surabaya saya lewat tol arah Solo. Exit di Kertosono, di dekat Masjid Moeldoko. Lalu lewat jalan lama arah ke kota Kediri yang padat truk itu.
Begitu memasuki Kota Kediri kami belok kanan. Melintasi jembatan sungai Brantas. Lalu belok kanan lagi, mengarah ke jalan menuju Nganjuk. Lalu belok kiri, lewat jalan kampung yang sudah diaspal dan dilebarkan.
Keluar dari jalan kampung itulah kawasan bandara mulai terlihat. Luas sekali. Dengan infrastruktur yang menyerupai bandara internasional.
Kesimpulan saya: ini adalah bandara yang begitu mulai dibangun langsung besar. Landasannya pun langsung dibuat 3.300 meter. Lebih panjang dari landasan bandara Juanda Surabaya.
Jelaslah Dhoho bukan bandara yang "tumbuh" dari kecil dulu baru kelak diperbesar.
Di antara bandara baru, inilah yang paling hebat: Bandara Dhoho, Kediri. Saya ke bandara itu kemarin. Tidak untuk terbang.
- Puluhan Sukarelawan Pramono-Rano Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Kampanye Akbar
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Madas Nusantara Dukung Penuh Mas Pram-Bang Rano, Kerahkan 2000 Orang Saat Kampanye Akbar
- Survei Indikator: Pram-Doel Teratas Teratas, Mendapat Dukungan 42,9 Persen
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano