Dituding Menekan Jenderal Sigit, Megawati: Intimidasi Tak Diucap di Depan Umum
“Kalau intimidasi, saya enggak ngomong di depan umum," ujar Megawati.
Toh, kata dia, bukan sebuah hal salah ketika dirinya memiliki keinginan bertemu Jenderal Sigit membahas isu terkini.
"Aku pikir, kenapa enggak boleh ketemu Kapolri? Kapolri-nya mau enggak ketemu sama saya," ujarnya.
Presiden Kelima RI itu menuturkan dirinya sebagai warga negara Indonesia, memiliki hak bertemu dengan Jenderal.
"Masa rakyat enggak boleh ketemu sama Kapolri? Kalau saya bilang mau ketemu Kapolri, Kapolri-nya, kan, semestinya buka pintu,” ungkap Megawati.
Dia mengingatkan awak media yang hadir dalam acara pengumuman pilkada tak memutarbalikkan hal yang disampaikan.
"Sebab, yang saya terangkan ini adalah perjuangan dan sejarah bangsa Indonesia,” tutur Megawati.
Dia kembali menyampaikan bahwa dirinya memang ingin bertemu Jenderal Sigit membahas isu ketidaknetralan aparat dalam ajang politik hingga dalam penegakan hukum.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik pihak yang menuding dirinya mengintimidasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
- Kantongi Dukungan Ulama, Pramono Optimistis Bisa Menang 1 Putaran di Pilkada Jakarta
- Berkas Pendaftaran Diterima KPU, Masinton Pasaribu jadi Bakal Calon Bupati Tapanuli Tengah
- Ikhtiar Megawati Melobi Kampus Tertua di Rusia Bantu Riset Nuklir Indonesia
- Beri Kuliah Umum di Rusia, Bu Mega Beber Pancasila & Ide Bung Karno untuk Dunia
- Sambutan Hangat dari Universitas Tertua di Rusia untuk Bu Mega
- Haris RN Berharap Jenderal Listyo Terus Berlanjut Jadi Kapolri Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran