Dituding Perkosa Remaja, Guru Spiritual India Ditahan
jpnn.com - JAIPUR - Daftar panjang kasus pemerkosaan di India bertambah lagi. Kali ini pemerkosaan diduga dilakukan oleh Asaram Bapu, guru spiritual Hindu ternama di India.
Seperti dilansir dari AP, Minggu (1/9), Asaram dilaporkan atas tuduhan pemerkosaan oleh seorang remaja putri berusia 15 tahun asal kota Rajasthan. Asaram lantas ditangkap oleh polisi di sebuah tempat ibadah di pusat India.
Sempat terjadi kericuhan saat polisi tiba di lokasi penangkapan, Sabtu (31/8). Ratusan pengikut Asaram menghalang-halangi polisi dan menyerang kru televisi yang meliput.
Asaram sempat diperiksa selama hampir tiga jam sebelum ditahan. Ia membantah tuduhan pemerkosaan yang dilayangkan kepadanya.
Usai diperiksa, pria berusia 72 tahun yang memiliki ribuan pengikut itu dibawa ke Jodhpur. Pejabat kepolisian setempat, Ajay Singh Lamba mengatakan bahwa Asaram akan menjalani proses hukum di Jodhpur.
Korban mengaku telah diperkosa saat mengunjungi tempat ibadah milik Asaram di Jodhpur. Saat itu korban berkunjung bersama ibunya. Keluarga korban telah menjadi pengikut ajaran Asaram selama lebih dari satu dasawarsa.
Sebelumnya pada awal tahun 2013, Asaram Bapu dikecam oleh masyarakat India akibat pernyataannya terkait kasus pemerkosaan massal di dalam bus di New Delhi. Asaram mengatakan bahwa korban tidak akan diperkosa apabila memperlakukan para pelaku sebagai saudara dan memohon untuk dilepaskan. (dil/jpnn)
JAIPUR - Daftar panjang kasus pemerkosaan di India bertambah lagi. Kali ini pemerkosaan diduga dilakukan oleh Asaram Bapu, guru spiritual Hindu ternama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer