Dituduh Curi Dompet, Taruna BP2IP Dihajar 13 Teman Seangkatannya
jpnn.com - SORONG - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) baru dirayakan beberapa hari lalu, tetapi kasus kekerasaan terhadap pelajar yang dialami Taruna BP2IP Sorong Fajar Eriansyah Sahupala (17), justru terkuak setelah korban melaporkannya ke Polres Sorong Kota, Senin (4/5).
Korban yang diantar keluarganya tak terima atas kejadian pengeroyokan yang dilakukan 13 taruna seangkatannya yakni angkatan 5 di dalam Kampus yang beralamatkan di Saoka. Kejadiannya sekitar dua pekan lalu, korban baru melapor ke polisi, karena pasca di hajar sesame taruna itu, ia diminta untuk tetap berada di dalam kampus.
Menurutnya, pihak kampus beralasan untuk ijin pulang harus menunggu salah satu dosen yang memberi ijin pulang karena sedang berada di luar Kota. Pengeroyokan yang dilakukan belasan taruna itu trejadi pukul 10.00 WIT, akibatnya korban mengalami pendarahan dari hidung dan wajah lebam.
Kepada Radar Sorong (Grup JPNN), korban menuturkan, pengeroyokan yang dialaminya itu baru terungkap Jumat (1/5), saat orangtuanya datang menengoknya ke BP2IP karena ia tak mendapat ijin pulang. Pertemuan itu dimanfaatkan korban untuk menceritakan apa yang dialaminya 10 hari sebelumnya.
Orangtua yang terkejut mendapati anaknya mengalami luka lebam selanjutnya mengajaknya pulang ke rumah. Senin kemarin didampingi keluarganya korban melapor ke pihak kepolisian agar ditindaklanjuti dengan proses hukum.
Menurutnya, pengeroyokan itu bermula saat pagi itu ia selesai sholat subuh dan ke kamar sebelahnya untuk menumpang menyetrika pakaian. Saat itu, 13 taruna seangkatanya yang menempati kamar sedang berada di dalam kamar tiba-tiba keluar bersamaan.
"Ada satu junior yang namanya Muktar ada di dalam waktu saya menyetrika, setelah selesai saya kembali ke kamar saya, karena celana masih basah akhirnya saya kembali lagi ke kamar itu untuk setrika lagi, sudah selesai itu saya kembali ke kamar saya lagi," katanya.
Saat berada di dalam kamarnya, tiba-tiba juniornya yang bernama Muktar mendatanginya untuk menanyakan dompetnya yang tidak ada ditempat. Korban menjawab jika ia tidak tahu hal itu karena saat menyetrika tidak melihat adanya dompet.
"Sampai pas apel pagi itu teman-teman tanya saya dan bilang kalau dompet hilang, sampai di kelas juga saya masih ditanya katanya kalau memang ambil mengaku saja, tapi saya tidak tahu," imbuhnya.
SORONG - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) baru dirayakan beberapa hari lalu, tetapi kasus kekerasaan terhadap pelajar yang dialami
- Pemancing Hilang di Perairan Lingga Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi