Dituduh Kopassus, Bartolomeus Ulu Diduga Disiksa oleh Intel Australia di Timtim

Mempublikasikan gambar dan rekaman tahanan dapat menjadi pelanggaran Konvensi Jenewa, yang menyatakan bahwa tahanan harus dilindungi dari "keingintahuan publik".
Meskipun Angkatan Bersenjata Australia (ADF) tidak terikat oleh Konvensi Jenewa di Timor Timur, namun ADF secara terbuka berkomitmen pada standar tersebut.
Memo itu memerintahkan para interogator untuk memastikan Bartolomeus "merasa nyaman, berpakaian rapi dan disediakan minuman dingin atau panas".
Pada saat perintah diberikan untuk merekam pengakuan Bartolomeus, para interogator telah memutuskan bahwa dia bukan "anggota tetap KOPASSUS."
Interogator Amerika itu menjelaskan adanya kesimpulan bahwa Bartolomeus adalah seorang "pembantu", yang berarti dia direkrut oleh Kopassus untuk mengumpulkan informasi.
Saat diinterogasi, Bartolomeus memang mengaku sebagai anggota Kopassus.
Namun dia mengatakan hal itu adalah pengakuan palsu, dibuat di bawah tekanan.
"Setelah saya mengaku sebagai Kopassus, penyiksaan pun berkurang," kata Bartolomeus kepada Four Corners.
Seorang perwira intelijen Australia memerintahkan interogator untuk membuat rekaman video berisi pengakuan Bartolomeus Ulu yang dituduh sebagai anggota Kopassus dan disiksa di sebuah tempat interogasi rahasia di Timor Timur pada tahun 1999
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya