Dituduh Makar, Pria AS Terancam Mati di Korut
Minggu, 28 April 2013 – 09:42 WIB
Sejumlah pengamat politik tidak yakin bahwa Pyongyang akan benar-benar menggelar sidang kasus Bae tersebut. Mereka menganggap pengumuman itu sebagai gertakan Korut semata. Apalagi, saat ini pemerintahan Kim Jong-un sedang mengupayakan dialog tanpa syarat dengan AS dan sekutunya terkait senjata nuklir.
Baca Juga:
’’Bagi Korut, Bae merupakan kunci negosiasinya dengan AS,’’ ungkap Koh Yu-hwan, pakar Korut pada Dongguk University di Kota Seoul, Korsel. Dia yakin Pyongyang hanya akan memanfaatkan Bae untuk memaksa AS dan sekutunya. Tujuan Korut, lanjut dia, adalah menggelar dialog damai tanpa harus menghentikan program nuklirnya.
Bukan baru kali ini Pyongyang memanfaatkan warga AS untuk bernegosiasi dengan Washington. Pada 2009, dua jurnalis Negeri Paman Sam diganjar hukuman kerja sosial karena dianggap melanggar batas wilayah Korut tanpa izin. Laura Ling dan Euna Lee saat itu ditangkap di perbatasan Korut-Tiongkok dan lantas ditahan selama empat bulan. Ling dan Lee akhirnya dibebaskan setelah Bill Clinton berkunjung ke Pyongyang dan melobi (mendiang) Kim Jong-il saat itu. (AP/AFP/hep/dwi)
PYONGYANG – Ketegangan di Semenanjung Korea belum sepenuhnya mereda, Korea Utara (Korut) memantik ketegangan baru dengan Amerika Serikat (AS).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan