Dituduh Maling Motor dan Helm, Dua Pemuda Tewas Dihakimi Massa
Ada tiga potongan video yang beredar. Pada video pertama berdurasi 6 detik, terlihat beberapa sekuriti menangkap pelaku kemudian mengeroyoknya di jalan.
Pada video kedua dan ketiga yang berdurasi 27 serta 29 detik, Stefanus dan Silalahi terlihat tengkurap di tepi jalan. Tangannya terikat ke belakang. Beberapa warga tampak menendang korban hingga terkapar.
Informasi yang dihimpun, kedua korban sempat dibawa ke RS Haji. Namun nyawa keduanya tak tertolong. Keduanya meninggal di rumah sakit.
Keluarga korban meminta para pelaku pengeroyokan segera ditangkap. Sebab, Stefanus dan Silalahi bukan pencuri motor seperti yang dituduhkan. Keduanya hanya tidak membawa STNK sehingga disangka mencuri sepeda motor.
“Mohon bantuannya kepada teman2 instagram. Bagi siapapun yg mengenal orang2 yg melakukan tindak penganiayaan dalam video ini tlg kabari saya,” kata sepupu Stevanus, Febe Tri Brata Lumbantoruan melalui akun Instagram pribadinya @febe_sihombing.
“Sepupu saya Stefanus Sihombing bersama temannya Silalahi dituduh maling sepeda motor padahal milik sendiri krn tidak membawa STNK kemarin 19 FEBRUARI sekitar pukul 18.00 WIB di salah satu universitas di Medan,” tambahnya.
Menurut Febe, Stefanus dan Silalahi dianiaya sampai meninggal. Korban telah menjalani otopsi dan keluarga sudah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Percut Sei Tuan.
Febe meminta bantuan warganet yang mengenal pelaku pengeroyokan yang terekam dalam video agar memberikan informasi. Terutama pria berbadan gemuk memakai baju biru dongker, para satpam, pria dengan topi kemeja batik biru dan jeans hitam, dan pria dengan jaket hoodie biru dongker.
Dua pemuda yang dituduh mencuri sepeda motor dan helm tewas secara mengenaskan setelah dihakimi massa di kampus Universitas Negeri Medan (Unimed) pada Selasa (19/2/2019) sore sekitar pukul 17.30 WIB.
- Kriminolog: Aksi Main Hakim Sendiri di Pati Dipicu Ketidakpuasan Masyarakat
- Sutan: Program Ini untuk Mengatasi Tenaga Honorer
- Tora Sudiro Kembali Main di Sketsa Komedi Televisi, Alasannya Kocak, Hihihi
- Pencuri Motor Tewas Dihakimi Warga, Sahroni: Ini PR Penegak Hukum
- 507 Guru Honorer Harus Masuk Prioritas PPPK 2023, Alasannya Jelas
- Kepsek Rekrut Guru Honorer Baru, yang Lama Ditendang karena Dendam, Parah