Dituduh Sebarkan Fitnah, Bambang Christanto Mengundurkan Diri dari Ketua KPU SOLO
jpnn.com - Bambang Christanto mengundurkan diri sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Kamis (10/10) kemarin. Jabatan itu kini ditempati oleh Yustinus Arya Atheswara sebagai Pelaksana Tugas Harian (Plt).
Bambang seperti diketahui tengah berkonflik dengan kader PDIP Solo. Dia pada Senin, (6/10) lalu dilaporkan Ketua Bidang Analisa dan Strategi Badan Pemenangan Pemilu DPC PDIP Kota Solo, Muchus Budi Rahayu ke Dewan Kehormatan Penyelengara Pemiluh (DKPP) atas dugaan fitnah.
PLT. Ketua KPU Solo Yustinus Arya Atheswara mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan rapat pleno pada, Kamis (10/10) atas dugaan fitnah yang dituduhkan kepada Bambang.
Hasil dari rapat itu adalah menerima surat pengunduran diri Bambang Kristanto sebagai ketua KPU Solo dan menunjuk Yustinus Arya Atheswara sebagai PLT Ketua KPU Solo.
"Kami mengadakan rapat pleno setelah membaca situasi di lapangan. Kemudian dari Pak Bambang mengajukan pengunduran diri, kami merespon atas surat pengunduran beliau, kemudian melakukan pleno segera diputuskan segera melakukan pergantian ketua,” uajrnya saat diwawancari di KPU Solo, Jumat (11/10).
Terkait kasus yang menyeret Bambang, Arya menegaskan bahwa pihaknya menyerahkan seluruh proses kepada lembaga berwenang. Namun sejauh ini, Bambang masih aktif sebagai komisioner KPU.
"Seperti apa keputusannya kami menghormati keputusan DKPP. Sejauh ini masih aktif sebagai komisioner (Bambang),” beber dia.
Keaktifan Bambang sebagai komisioner terpampang dalam hasil rapat pleno yang menetapkan perubahan Komposisi Divisi Baru di KPU Solo, Kamis (10/10) kemarin.
Berkonflik dengan Kader PDIP, Bambang Christanto mengundurkan diri dari jabatan Ketua KPU Solo, Kamis (10/10) kemarin.
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas