Ditunggu, Klarifikasi KPK Soal Isu Abraham Samad Jadi Cawapres
jpnn.com - JAKARTA - Publik hingga kini masih menunggu klarifikasi dari komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait ketuanya, Abraham Samad yang sempat diisukan menjadi cawapres mendampingi capres Jokowi.
Meski ternyata Abraham yang bukan terpilih sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2014, tetap saja komisioner KPK harus mengklarifikasinya dengan menggelar sidang majelis kode etik.
Pengamat kebijakan publik, Amir Hamzah mengatakan, semestinya dari awal KPK baik secara lembaga maupun perorangan tidak boleh melibatkan diri dalam proses pencapresan. Ini bisa dilihat ketika dalam satu acara, Abraham pernah memuji Jokowi.
"Walau niatnya baik tapi karena dia (Abraham) pimpinan dari lembaga hukum, itu bisa ditangkap orang KPK ada main mata dengan Jokowi," jelasnya saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online (JPNN Grup), Kamis (29/5).
Terlebih lagi, jika dikaitkan kasus haji yang menyeret mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali yang kebetulan tidak berposisi di kubu Jokowi.
Publik bisa berkesimpulan lain. Karenanya, Amir mengingatkan, KPK juga Abraham mesti memberi klarifikasi secara jelas apalagi belum lama ini heboh akun twitter @samadabraham yang disebut-sebut palsu.
"Sebenarnya Abraham tidak perlu melaporkan itu akun ke polisi, mereka (KPK) punya alat deteksi, bisa menyadap. Kenapa punya alat sendiri tidak bisa diamankan," ujar mantan anggota DPRD DKI ini.
Kembali Amir menekankan, jika KPK membiarkan masalah ini berlarut-larut, ia khawatir kepercayaan masyarakat terhadap komisi antirasuah itu lama-kelamaan akan terkikis alias rapuh.
JAKARTA - Publik hingga kini masih menunggu klarifikasi dari komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait ketuanya, Abraham Samad yang sempat
- Libur Natal, ASDP Catat 206 Ribu Penumpang Tinggalkan Jawa Menuju Bali
- Banyaknya Kementerian Jangan Sampai Membuat Pelayanan Buruk
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Geger Mahasiswi Tewas Seusai Jatuh dari Lantai 2 Gedung di UPI Bandung
- Diduga tak Bisa Berenang, Dedi Irawan Tewas Tenggelam
- Hasil Survei Lemkapi: Kepuasan Terhadap Kinerja Polri 82,1 Persen