Dituntut 20 Tahun, Terdakwa: Terserah Hakim lah
Saat itu Hendrik Malau bersama beberapa rekannya berhak mendapatkan jambar pakkallung (jambar bagi warga setempat yang mengangkat jenazah dan yang menggali tanah pemakaman).
Namun, saat jambar belum dibagi oleh suhut (tuan rumah acara adat), Hendrik sudah lebih dulu mengambil jambar tersebut. Padahal, seharusnya suhut memberikan jambar kepada ketua serikat (ketua perkumpulan kampung) yang kemudian akan diberikan kepada yang berhak menerima, termasuk kepada Hendrik dan rekannya.
Suasana gaduh pun terjadi pada acara adat tersebut, karena warga mencari-cari dimana jambar yang hilang itu. Dan, ternyata ada yang melihat bahwa Hendrik yang mengambil jambar, kemudian diberitahu kepada ketua serikat.
Sontak ketua serikat Jonner Sirait (41) marah dan menegur Hendrik Malau. Rupanya, hal menyulut emosi sehingga terdakwa saat pulang lebih awal dan kemudian menunggu korbannya suatu tempat untuk melakukan niat pembunuhan menggunakan belati, Kamis (17/9) lalu. (pam/osi)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prahara Rumah Tangga Berujung Petaka, CH Lukai Istri dengan Parang Agar Terlihat Jelek
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Video Narapidana di OI Diduga Berpesta Narkoba di Sel Viral, Ini Kata Kadivpas
- Bea Cukai dan Polri Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bengkalis
- Bea Cukai Musnahkan BKC Ilegal Senilai Rp 52,1 Miliar di Tangerang
- Tim Rimau Polsek Tanjung Batu Tangkap Pencuri Kabel Underground