Ditutup dengan Bir Istri Semobil

Hujan musim monsoon tidak henti-hentinya. Suasana desa pegunungan di perbatasan Thai-Myanmar-Tiongkok itu nggegirisi.
Pacar Tee juga bingung. Kirim SMS terus. Ke nomor HP Tee. Tidak ada respons. Bahkan tidak ada tanda online. Sang cewek mewek-mewek. Nada SMS-nya emosional-cinta. Merasa peringatannya tidak diperhatikan.
Ke-12 anggota tim Celeng itu semua punya nama panggilan. Nama panjang Tee adalah: Phonchai Kumluang. Nama panjang Dalu adalah: Phiraphat Sompheiyangjai.
Berdasar informasi dari pacar Tee itulah orang-orang desa mencari ke gua: ketemu. Sepeda mereka di dalam mulut gua.
Masalahnya: mulut gua Tham Luang itu tertutup air. Mereka pasti terjebak di dalamnya.
Sejak tanggal 24 Juni itu, media masa di Thailand sudah heboh: semua anggota tim sepak bola Celeng terjebak banjir dalam gua. Hujan tidak henti-hentinya. Semua bingung: bagaimana cara menolong mereka.
Publik marah: lewat media sosial. Marah pada pemerintah. Marah pada polisi. Marah pada asisten pelatih.
Media main stream tidak berani mengkritik pemerintah. Tapi media sosial terus menghebohkannya.