Diundang ke Prancis, Baju Dibikin Penjahit Terbaik Madura 



Diundang ke Prancis, Baju Dibikin Penjahit Terbaik Madura 


BUAH KETEKUNAN: Sri Fatmawati di depan markas UNESCO di Paris, Prancis. F-Any Rufaidah/Jawa Pos
Berkat prestasi itu, Fatma menerima hadiah USD 40 ribu (Rp 388 juta dengan kurs USD 1 = Rp 9.700) dan berkesempatan melakukan penelitian di Institute of Natural Products Chemistry, National Center for Scientific Research (CNRS) Gif-sur-Yvette, Prancis. Dosen ITS untuk laboratorium bahan kimia alam tersebut bakal melanjutkan penelitiannya tentang sponge, organisme multiseluler yang banyak ditemukan di laut Indonesia. 


Menurut dia, sponge mengandung senyawa yang jika dikembangkan bisa dimanfaatkan untuk obat kanker atau alzheimer. ""Selama ini saya meneliti senyawa dari tanaman di darat. Sekarang saya tertarik dengan makhluk hidup di laut karena senyawanya jauh lebih kompleks,"" tutur perempuan yang mendapat gelar doctor of philosophy (PhD) dari Kyushu University, Fukuoka, Jepang, tersebut. 


Fatma mengaku sejak lama jatuh cinta pada senyawa. Ketika melihat makhluk hidup, terutama jenis tanaman, dia selalu penasaran akan berbagai senyawa yang terkandung di dalamnya. Apalagi, sejak kecil dia terbiasa mengonsumsi jamu yang dibuat dari hasil tanaman. Itulah yang juga menginspirasi dirinya untuk meneliti senyawa jamur lingzhi untuk program S-3 yang ditempuhnya di Jepang. 


""Penelitian saya membuktikan, senyawa dalam jamur lingzhi bisa dimanfaatkan untuk obat diabetes,"" tuturnya. 


Penelitian tentang sponge, binatang yang hidup di laut, membawa Sri Fatmawati SSi MSc PhD meraih penghargaan prestise di Prancis. Wartawan Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News